JUST LOVE ME 9!

cast: – Taeyeon

– Tiffany

– Jessica

– Yuri

other cast: – sooyoung

– sunny

– yoona

 

“seluruh cerita ini murni hasil pemikiran author, jangan mengcopas tanpa ijin, dan silahkan komentar jika suka”

 

 

happy reading.

 

 

“Terimakasi untuk waktu-waktu yang telah kita lalui bersama. Untuk saat-saat bahagia yang telah kamu tanamkan di dasar hatiku, Tiffany. Jika kemarin aku ragu akan perasaan ini, maka sekarang adalah saat yang tepat untukku memantapkan hati.”

 

 

 

Rona sang senja sudah kelihatan, namun semangat dua insan yang sedang di mabuk asmara itu belum juga sirna. Saling menatap lekuk wajah masing-masing  diselingi senyum bodoh yang memabukkan tanpa merasa bosan sedikitpun. Merekalah tiffany dan taeyeon. Duo sejoli yang resmi berpacaran sejak dua hari yang lalu, tak ada yang tahu bagaimana hal itu bisa terjadi namun bagi siapa saja yang mendengar berita tersebut tentu akan ikut merasa bahagia juga.

 

 

Beberapa hari sebelumnya.

 

Taeyeon segera meninggalkan kursinya untuk menemui yoona. Ia sedikit berlari dengan kaki kecilnya untuk dapat menyamakan langkah kakinya dengan si gadis  jangkung.

“yoong tunggu!” teriaknya.

Sementara sang gadis jangkung hanya diam pada tempatnya. Nafasnya naik turun seiring dengan pergerakan bahunya.

“ayoo kita bicara sebentar” pinta taeyeon sambil mengenggam tangannya. Namun yoona menggelengkan kepalanya lemah.

“please.. kumohon”

Sang gadis itupun akhirnya mengangguk.

 

Di dalam resto~

 

“bukankah yoona sangat dekat dengan mu yul? Taeng sering bercerita tentang kedekatan kalian dulu saat smp, benar kan?” Jessica menatap yuri dengan intens. Namun yuri hanya menghela nafasnya

“ne.. kamu benar. Dia hanya menggunakanku untuk mendekati taeng, aku hanya alat yang membantunya”

Tiffany yang sedari tadi  sibuk dengan ponselnya,kini mengalihkan perhatiannya ke yuri. ia tampak tertarik akan cerita itu, begitu juga dengan sunny dan sooyoung.

“waah..  ini menarik. Ayoo lanjutkan yul” seru sooyoung.

“baik lah-baiklah…mari kuceritakan. Jadi saat kami berada di tahun pertama di kelas dua, aku dan taeyeon sudah cukup terkenal dikalangan para siswa. Seperti yang kalian tau, taeyeon itu dingin dan cuek pada orang lain! yoona yang merupakan adik kelasku, datang kepadaku bersama taeyeon yang mengenggam tangannya. Aku saat itu cukup kaget, karna yang kutahu taeyeon hanya lengket dengan sica disetiap harinya. Saat kutanya, taeyeon mengatakan kalo yoona suka padaku dan ia ingin mendekatkan aku dengannya. Jujur saja dia membuatku  ge’er hehe, dan saat  di semester akhir aku ingin menyatakan perasaanku pada yoona, di saat itulah aku tau apa maksud sebenernya yoona mendekati taeng, karna si pendek itulah cinta pertamanya” jelas yuri dengan miris (?).

“jinjaa?taeng sungguh penakluk hati para gadis”seru sunny.

“yaah begitulah, meski awalnya aku kecewa karna yoona berbohong, tapi saat itu aku senang si pendek mendapatkan cinta yang tulus dari gadis seperti yoong. Namun… tampaknya cinta yoong tak terbalas karna saat itu taeyeon pacaran dengan kakak tirinya.” Yuri tersenyum miris di akhir penjelasannya. Sungguh ia tak menyukai nana begitu banyak mengingat gadis itu telah menyakiti perasaan sahabatnya.

Mendadak gadis di ujung meja berdiri dari kursinya, bergegas menuju pintu keluar café.

“eh heey!! Fanny ah Kamu mau kemana???” teriak sooyoung.

“aku ingin ke toilet sebentar” balas tiffany singkat.

 

Tiffany , gadis pemilik eye smile indah itu merasa tak enak hati setelah mendengar cerita dari yuri. entah setan apa lagi yang akan memasuki dirinya, rasanya hatinya takkan tenang melihat  taeyeon dekat-dekat dengan gadis tinggi bermata rusa itu lagi. Dengan cepat iya ingin menyusul keberadaan taeyeon dan yoona. Hingga tibalah ia di depan sebuah kedai es krim yang letaknya hanya beberapa gedung dari resto semula.

 

 

 

Taeyeon pov

 

 

Hari ini aku berencana ingin mentraktir teman-teman untuk terakhir kalinya, rasanya seperti aku akan merindukan setiap momen-momen sederhana ini mengingat liburan musim panas akan berakhir, itu berarti hanya ada satu liburan terakhir setelah sekolah akhir menuju kelulusan.

 

Tanpa sengaja aku bertemu yoona, si dongsaeng kesayanganku yang tingginya melebihi ukuran tubuhku. Aku tak tahu jika yoona bekerja di restoran ini, tepat dimana aku akan mentraktir mereka. Tentu saja kesempatan berharga ini takkan kusia-sia kan begitu saja, aku ingin segera menemuinya untuk menuntaskan rasa rindu yang telah bersarang kurang lebih 3 tahun ini padanya.

Yoona-ya tunggu unnie mu ini!

“yoong, tunggu!” jeritku padanya. Dan dia menoleh padaku, aku menjelaskan bahwa aku ingin berbicara banyak padanya hari ini, tapi menggingat waktu liburan ku di kota ini tinggal 2 hari , kurasa itu takkan mungkin. Aku hanya bisa menanyakan kabarnya saja hehe.

Aku segera memeluk tubuhnya erat, begitu juga dengan nya. “aku merindukanmu yoong.. mengapa kamu tak pernah menghubungiku lagi setelah lulus?” rengek ku padanya, dia tertawa lebar mendengarnya sambil menunjukan ruang pada mulutnya. Seperti julukannya yaitu alligator yoong.

“ani.. umm maksudku nado bogoshippo unnie..! maaf untuk menghilang darimu untuk waktu lama, aku terlalu sibuk untuk mempelajari bisnis. Kamu tau kan appaku seperti apa? Ia sangat berambisi menjadi pewaris semenjak Nana unnie lebih memilih dunia entertaint. Lihat saja restoran Im, aku harus datang jauh-jauh dari seoul untuk mengembangkannya hingga seperti sekarang..” keluhnya sambil diikuti nada menyesal. Aigoo.. bocah ini tak pernah berubah, tau kah kamu aku begitu mengkhawatirkan kabarmu yoong?

Aku memberikannya senyuman terbaik, lalu kuusap rambutnya pelan. “gwenchana yoong, aku hanya mengkhawatirkan keadaanmu, aku begitu panik saat tau nomermu tak bisa dihubungi lagi. Aku khawatir akankah para alien sudah berhasi menculikmu dan membawamu ke pluto , kemudian dinikahi oleh raja alien berkepala marmut huaaah!!! Tapi aku senang melihatmu sudah tumbuh dewasa seperti sekarang, lihatlah tubuhmu! Aigo.. aigo.. aku jadi lebih pendek sekarang kekeke” ia kembali tertawa mendengar lelucon yang kuberikan. “sayang sekali kita hanya bisa bertemu sebentar disini, aku bahkan tak bisa mengajakmu menjelajah seoul dengan vespa biru ku, waktu liburanku hanya sampai dua hari kedepan yoong, jika kamu ke seoul.. tolong hubungi aku” pinta ku padanya dengan senyum termanis andalanku, tentu saja ia tersenyum sambil mengangguk kegirangan sambil menatapku. Tatapannya bahkan masih sama seperti dulu, selalu tepat sasaran di bola mataku saat kami berbicara seperti ini, sungguh ia memperhatikanku dengan banyak.

 

Tangan yoona kemudian memegang jemariku dengan lembut, meremasnya dengan penuh kehati-hatian. Aku sedikit kaget dengan perlakuannya, namun aku  tetap memberikan senyum terbaik untuknya.

Kulihat wajahnya sedikit memerah memandang kearahku, entahlah mungkin dia malu melakukan ini setelah sekian lama, aku rasa itu menggemaskan. Aku mencubit pelan pipinya dengan gemas, ia hanya mengomel sambil tertawa.

 

Tiba-tiba saja ada sebuah lengan membungkus pinggangku,

“taetae, aku menunggumu sejak tadi…” suara itu sangat manja, membuat aliran darahku berdesir saat mendengarnya. Aku pun melepaskan jemariku pada pipi yoona dan menoleh kebelakang, dan seperti yang ku duga dia tiffany, gadis favoritku.

“eh.. mian fany ah, aku hanya ingin menemui yoong. Perkenalkan ini yoona, dongsaeng kesayanganku hehe..” ucapku padanya. Kulihat ia menjabat tangan yoona dengan senyuman tipis, sambil berkata “hai, aku tiffany hwang. Teman ‘dekat’ tae. Kamu teman smp nya tae kan? Senang bertemu denganmu yoona ssi”

Sementara yoona memberikan senyuman manisnya untuk tiffany “hai fany unnie,namaku im yoona, panggil saja yoong. Iyaa aku temannya taeng unnie, dan aku begitu menyayanginya dulu, dan bahkan sampai sekarang perasaan itu takkan pernah berubah. Kamu juga begitu kan unnie?” Tanya yoona padaku masih dengan senyuman manisnya. “tentu saja yoong” balasku sambil mengacak rambutnya.

Tiffany mendadak melepaskan pelukannya dari tubuhku,tentu saja hal tersebut tanpa sadar membuat hatiku sedikit kecewa. Aku menatapnya, tapi ia mengalihkan wajahnya kearah yoona. Kenapa..

“baiklah yoong. Kamu boleh memanggilku unnie karna aku juga ‘akan’ menjadi kakak untukmu seperti tae hehe. Dan kau Kim Taeyeon! Cepat kembali ke restoran karna makananmu sudah dingin sejak tadi!” ia menatapku dengan kejam. Ya tuhan apa salahku…

Ia segera meninggalkan kami berdua begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, mau tak mau aku mengajak yoona untuk kembali ke restoran mengingat yoona masih memiliki segudang pekerjaan lagi disana.

 

Tiffany pov.

 

Sungguh menjengkelkan melihat taeyeon berlaku manis pada gadis tinggi itu, apa dia tidak bisa sedikit saja melihat bahwa aku cemburu! Yasshh! Apa yang kau pikirkan stephy.. taeyeon bukanlah siapa-siapa bagimu, ia hanya teman baik, tidak lebih. Tidak seharusnya aku menyukainya sebanyak ini, taeyeon sungguh sempurna. Wajar jika banyak namja dan yeoja yang tertarik padanya.

Sudahlah lebih baik aku pergi dari sini saja.

Akupun meninggalkan mereka berdua, lebih baik aku makan saja agar moodku kembali seperti semula.

 

At Resto Im

 

Sooyoung dan yang lainnya sudah menghabiskan makanannya, dan bisa di tebak mangkuk yang banyak ini akibat ulah siapa. Tentu saja si shikshin yang sedang mengelus- elus perut ratanya inilah pelaku utamanya. Aku hanya mampu menggelengkan kepala melihatnya.

“aku kembali!! Dimana makananku?” tanyaku heran pada mereka. Namun mereka hanya menggelengkan kepala tak acuh.

“hehehe… mian ppany aku khilaf..” si jangkung kembali menyengir dengan muka tak berdosanya.

Aku hanya menghela nafas pelan sambil mengangguk pasrah.  Tak beberapa lama pelayanpun datang sambil membawa bill. Yuri menerimanya, sembari memberikan senyum kepada pelayan yeoja tadi.

Dahinya sedikit mengerut melihat angka yang tertera. Sunny yang sedari tadi fokus bermain psp pun ikut penasaran karna tak biasa melihat ekspresi dari gadis hitam di depannya “sini biar kulihat” begitu katanya.

“yaak!!!! Kenapa banyak sekali tagihanmu!! Ayoo kemarikan uangmu youngie..” amuk sunny dengan murka, sementara Jessica yang sedari tadi tertidur di bahu yuri masih saja tak bergeming. Sooyoung melihat bill tersebut sambil mengelus dadanya kuat. “ ba-bbagaimana ini bisa terjadi? Mereka pasti salah! Aku hanya makan sedikit tau” elaknya sambil mengelus dahi.

“gamau tau! Sini kemarikan uangmu rakus!!” balas sunny melotot. Namun sooyoung masih bersikeras tak ingin disalahkan.

“ hey.. hey.. hentikan. Biar aku saja yang bayar semua” kulihat taeyeon datang bersama dengan yoona sambil tersenyum. Aku benar-benar ingin mual melihat mereka.

“jinjaaa? Wahh kamu pahlawanku!!! Taeng jjang!!” seru sooyoung dengan semangat, namun sunny hanya memandang jijik kearahnya.

“kamu serius taenggo? Tapi itu jumlahnya cukup banyak” ucap yuri. kulihat taeyeon menggeleng sambil tersenyum simpul “anioo yul, aku memang berencana untuk mentraktir kalian sejak awal. Jadi biarkan ini aku yang urus. Kalian pergilah ke mobil duluan” ia mengambil bill tersebut, dan kembali beranjak bersama yoona menuju meja kasir. Sungguh! Aku akan muntah sekarang.

 

Kami berlima pun keluar dari restaurant menuju parkiran. Sunny berjalan dengan tergesa-gesa karena tak ingin berjalan beriringan dengan  sooyoung, yuri di barisan paling belakang sambil menggendong Jessica di punggungnya karena gadis angkuh itu masih tertidur dengan damainya (?) sungguh membuatku iri. Sementara sooyoung kembali mengomel tak henti-hentinya, ia berkata “seharusnya aku memesan lebih banyak lagi karna ini gratis” dengan nada frustasi.

 

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anehya itu, tapi jika sunny dan soo berjodoh kelak, aku rasa mereka akan saling melengkapi hahaha. si soo yang menyebalkan bertemu dengan sunny yang cool, membayangkan itu saja sudah membuatku tersenyum geli.

Namun seseorang telah merusak khayalan seru ku dengan menjitak kepalaku pelan,

Taak!

Awww, eluhku pelan sambil cemberut.  Tentu saja itu ulahnya si pendek yang menyebalkan tadi, aku sangat tak ingin melihat wajah bodohnya itu sekarang. Dengan buru-buru aku mempercepat langkah kakiku.

“kamu mau kemana ppany. Jangan lari lagi” ucapnya pelan sambil menahan tanganku. Aku pun berhenti tanpa melihat wajahnya. Aku masih merasa kesal padanya, padahal ia tidak berbuat salah sama sekali. Tapi tetap saja menurutku dia brengsek!

“ayoo ikut aku” ia dengan tiba-tiba menyeret ku mengikuti langkanya. Sebelumnya ia berteriak kepada teman-teman lainnya yang sudah lebih dulu sampai di depan mobil yang terparkir “aku ada janji dengan fany, kalian pulanglah lebih dulu!” teriaknya.

Mereka hanya mengendikan bahu, dan segera masuk kemobil untuk pulang. ‘’buatkan aku adik kecil yaa!” teriak si sooyoung sebelum mobil mereka benar-benar hilang dari pandangan kami berdua, tentu saja hal tersebut membuat aku dan taeyeon sama-sama merona malu.

“dasar gilaa..” ucap taeyeon.

“kamu tuh yang gila”

“kenapa aku?” dahinya mengerut.

“kamu sudah gila karna menahanku pulang dan bilang punya janji denganku”

“ahh.. itu.. aku ingin menghabiskan waktu-waktu terakir kita disini berdua denganmu fany ah, kamu keberatan?” dia menatapku cemas.

“bukan begitu! Ah baiklah tae.. aku mau” aku masih enggan memberikannya senyum.

Dia tersenyum tipis padaku, kemudian menarikku untuk mengikutinya. Jemarinya perlahan mengenggam tanganku dengan erat. Perasaan hangat ini datang lagi padaku dan aku sangat menyukainya.

Kami berjalan di sepanjang  pertokoan di sudut kota. Hari sudah mulai gelap, dan dia masih setia menggenggam jemariku. Aku tak bisa berhenti tersenyum tanpa dia ketahui saat melihat kedua jemari kami yang terpaut indah satu sama lain, sangat cocok. Aku rasa hanya jemari taeyeon yang pas untuk tanganku, seolah tuhan hanya menciptakan jemarinya untuk menggenggam jemari milikku ini. Tanpa sadar langkah taeyeon berhenti di sebuah kedai ramen. Ia menatapku sejenak, “aku tau bahwa kamu belum makan karna yoongie, tapi.. maaf ya karna aku hanya bisa mentraktirmu makan disini pany, kamu mau kan?” ia meremas tanganku pelan, tentu saja aku mau bodoh! Bahkan jika kita hanya makan sepiring berdua asal itu denganmu aku juga mau. hehehe apasih yang sedang kupikirkan.

“ayoo tuan putri duduklah” ia menggeser kursi untuk kududuki, tentu saja perlakuan manisnya membuatku tersenyum diam-diam.

“tetaplah seperti itu,kumohon” ucanya tiba-tiba yang baru saja berhasil mendaratkan bokong di depanku.

“apa maksudmu tae?” tanyaku heran.

“senyum mu fany, itu sangat indah saat kamu melakukannya. Tetap lah seperti itu karena aku menyukainya”  ia menatap mataku sambil tersenyum. Deg! Hatiku terkejut lagi.

“ahjuma aku pesan ramennya 2 ya!” teriaknya.

 

 

***

 

Setelah makan malam, tae mengajakku untuk duduk di salah satu taman pinggir kota. Kondisi taman ini cukup sepi, sangat cocok dengan kepribadiannya yang tak terlalu suka keramaian dari hiruk pikuk  orang banyak.  Aku duduk sendiri di sebuah bangku taman yang terbuat dari besi bewarna hitam yang di singgahi pohon yang rindang, sementara taeyeon baru saja pamit untuk membeli beberapa cemilan. Diam-diam aku tersenyum bahagia sambil menatap langit malam yang dipenuhi banyak bintang, sesekali ku elus tanganku sendiri, seolah ingin merasakan lagi atas apa yang tae lakukan padaku tadi.

Beberapa menit berlalu, taeyeon pun kembali sembari membawa 2 bungkus eskrim dan satu permen kapas berwarna merah muda. Aaahh.. aku sangat menyukai warnanya.

Taeyeon duduk di sebelahku sambil menyerahkan es krim rasa strawberry padaku.

“ tadi aku ga sengaja melihat permen kapas ini, sebenernya aku ingin  beli dua, tapi hanya tersisa satu. Ini ambilah panny” dia menyerahkannya padaku, aku pun tersenyum senang menerimanya.

“ayoo kita makan berdua tae, tapi setelah es ini abis ya”

“baik madam” ucapnya lucu.

 

Taeyeon menjilat es krimnya dengan khidmat, sepertinya ia terlalu fokus pada benda berbentuk persegi yang sedang mencair itu dari pada aku, sedikit membuatku tak enak karena suasananya jadi sepi begini. aku pun berinisiatif untuk memulai pembicaraan.

“emm.. kamu dan yoona, emm.. teman dekat?”

Taeyeon hanya mengangguk, namun masih setia menjilati es krimnya.

“apakah sedekat itu?”

“yah begitulah”

“kamu suka dia?”

‘’Tentu saja”

Aku terdiam, sedikit bingung mau Tanya apalagi.

“aku juga menyukaimu”

Eh, aku sedikit kaget dengan ucapan nya.  Dia memandangku sebentar dan berkata lagi “aku juga menyukai sunny,soo dan Jessica. Dan aku bahkan menyukai yuri saat smp. Kalian teman-temanku, tentu saja aku menyukainya” ucapnya polos. Padahal perkataannya tadi sudah membuatku geer duluan, aku bingung dia ini tipe manusia seperti apa sih -_-.

 

Suasana kembali menjadi diam, kami berdua hanya menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Kebetulan sekali suasana di taman ini cukup sepi, membuat moodku untuk berbicara jadi hilang seketika.

 

“apa yang sedang kamu pikirkan?”

“kamu” aissh kenapa mulutku ini tidak bisa diajak kerjasama sih, kulihat tae kini menatapku heran.

“aku juga sedang memikirkanmu fany” ucapnya yang sukses membuatku terdiam.

 

Taeyeon menggeser posisi duduknya menjadi menghadapku, ia mengambil tanganku untuk di genggam. Mata onixnya menatap tepat di bola mataku, tuhan.. cobaan apalagi ini.

Ia mendekat, wajahnya hampir menyentuh pipiku. Bahkan nafasnya sangat terasa menyapu kulit di wajahku, membuat sekujur tubuhku menjadi kaku. Ia memejamkan matanya perlahan seperti hendak menciumku, apa yang harus kulakukan?

Ia menjilat sedikit es krim yang menempel di sudut bibirku, nyaris sekali…

“maaf.. ada noda eskrim di pipimu. Aku ingin membersihkannya hehe” ia membuka matanya sambil menatapku kembali.

Aku hanya bisa melongo heran, bagaimana bisa aku berfikir jika ia akan menciumku? Aigoo fany.

“eheem.. ak- aku.. yaah , terima kasih tae” buru-buru kurapihkan rambutku, menyelipkannya di balik telinga.

“tiffany” ucapnya, aku masih menunduk malu tak ingin melihat wajahnya.

“lihat aku”

Aku meliriknya sebentar, dia masih menatap wajahku dengan serius. Kupalingkan wajahku ke bawah lagi, seolah daun- daun yang berguguran ini lebih menarik dari dirinya.

“aku menyukaimu tiffany, bukan.. maksudku aku mencintaimu” ia mencium tanganku dengan lembut.

Deg! Akhirnya.. kata yang ku tunggu-tunggu muncul juga, tapi.. entah kenapa aku hanya bisa diam membisu.

“fany ah.. saranghae”

 

 

Author pov.

 

Taeyeon berusaha mengatur detak jantungnya yang sejak tadi kian meningkat , sudah lama ia ingin menyatakan perasaannya pada tiffany , namun ia masih terlalu ragu untuk melupakan Jessica yang tak lain adalah cinta pertamanya. Seperti yang kita tahu, kedatangan tiffany sudah banyak memberi perubahan pada hidup taeyeon, ia mampu membuat si gadis pendek berkulit pucat itu melupakan perasaan terpendamnya pada sahabatnya sendiri. Taeyeon begitu menyukai tiffany, dan inilah saatnya yang tepat untuk dia menyatakan perasaannya pada gadis ber eyesmlie tersebut, sebelum keberaniannya akan hilang seketika. Taeyeon paham betul jika gadis yang ia taksir banyak di cintai oleh siswa-siwa lain, apalagi saat apa yang dikatakan yuri kemarin, sungguh membuatnya takut.

 

 

Flashback~

 

Taeyeon duduk termenung di balkon villa, padahal jam sudah menunjukan pukul 03.05 dini hari. Ia memandang langit malam yang gelap, hanya lampu jalan dan pepohonan yang terlihat. Entah apa yang dipikirkan gadis pendek tersebut, hingga seseorang datang menghampirinya sambil membawa dua botol softdrik.

“kamu melamun eoh?” gadis berkulit gelap memberinya minuman kaleng, taeyeon tersenyum menerimanya.

“ani, hanya ada beberapa hal yang kupikirkan yul”

Yuri mulai meneguk minumannya, kemudian ia ikut duduk di sebelah taeyeon dan menyandarkan tubuhnya pada tembok. Taeyeon menatap yuri sebentar “dimana sica? Apakah sudah tidur?” yuri mengangguk.

“saat kamu pergi kemarin, sica sangat mengkhawatirkanmu. Aku rasa dia sangat menyayangimu taeng. Aku sungguh menyesal karena merebutnya darimu, aku minta maaf taeng, sungguh” yuri menatap atap, tak ingin membiarkan airmatanya jatuh begitu saja. Taeyeon yang melihatnya tersenyum kecil, dengan sekali gerakan ia membuka penutup minuman yang ada di tangan kanannya, kemudian meneguknya perlahan. “kamu masih sama seperti dulu ya.. selalu ingin terlihat kuat di depanku. Kamu tau? Justru itu yang membuatmu salah yul, sahabat bersama untuk saling menguatkan satu dengan yang lain, bukan hanya berjuang sendiri agar terlihat benar”

Yuri mendadak menjadi diam, air matanya turun begitu saja tanpa bisa ia tahan.

“aku sudah memaafkanmu sejak lama, aku hanya tidak menyukaimu yang mendekati sica, karna aku tau bahwa kamu player. Aku merestuimu bersamanya, jagalah dia dengan baik yul. Seperti aku menjagamu dulu” taeyeon mengacak rambut yuri pelan sambil tersenyum lebar.

“kamu yakin? Tapi aku rasa aku ga bisa bersama dengan sica, aku ingin memulai pertemanan kita dari awal lagi taeng ah. Ku mohon, aku sangat menyayagimu.kamu satu-satunya sahabat yang aku punya..” lirih yuri. taeyeon mendekat untuk memberi pelukan pada si gadis tanned. “aku sudah melupakan perasaanku pada sica, seseorang telah membuatku sadar yul. Aku menyukainya banyak, ani aku cinta padanya. Jadi kumohon, jagalah sica dengan sepenuh hatimu, karna kamu masih sahabatku, begitu juga dengan soo dan sunny”

“gumawoo taenggo, aku berjanji padamu untuk selalu menjaga sica, aku mencintainya” yuri pun tersenyum sambil mengeratkan pelukannya pada taeyeon. “aku rasa tiffany juga menyukaimu taeng, dia selalu saja mengkhawatirkanmu disaat kamu pergi. Seleramu selalu bagus hahaha” taeyeon melepaskan pelukannya , dan menatap yuri kaget. “bagaimana kau tau? Dan yaah!!!” ia menjitak kepala yuri dengan kesal.

“semua orang disini juga tau jika kalian saling suka, mata tak pernah bisa berbohong sobat kekeke. Dan asal kamu tau saja ya, tiffany banyak yang tergila-gila padanya. Bahkan siwon oppa berencana untuk menembaknya minggu depan, berhati-hatilah taeng!” yuri terkekeh melihat ekspresi wajah taeyeon yang mulai gusar.

“andwee! Aku harus lebih dulu mendapatkan tippanyku, enak saja!” taeyeon buru-buru masuk ke dalam, untuk menemani tiffany yang sedari tadi terlelap dikasurnya.

 

End of flashback.

 

Taeyeon menghirup nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya pelan. Ia menggenggam kedua tangannya dengan erat, sambil berbisik dalam hati untuk memantapkan niatnya “aku pasti bisa!”, “kau keren taeng”, “tippany ga akan menolak pesonamu, lihat saja!” begitu pikirnya.

ia menatap wajah tiffany dengan serius, sesekali ia memeriksa dadanya yang sebentar lagi akan meledak (?) keluar. Sementara tiffany masih menundukan kepalanya entah kenapa. Dengan perlahan ia mengambil tangan kanan milik tiffany untuk ia genggam, sesekali ia elus tangan tersebut dengan ibu jarinya yang pucat.

“tiffany” ucap taeyeon lantang, kini keringatnya sudah mampir di sekitar dahinya.

Namun gadis yang ia panggil masih tertunduk.

Ia ingin mencoba nya sekali lagi “lihat aku” begitu ucapnya

Tiffany  meliriknya sebentar, lalu memalingkan wajah ke bawah lagi, tak tahu kah dia bahwa gadis di sampingnya sedang berjuang melawan serangan jantung/?.

Taeyeon berusaha mengelap sedikit keringatnya yang hendak jatuh dengan tangan kirinya,  dengan penuh keberanian dia berkata lagi “aku menyukaimu tiffany, bukan.. maksudku aku mencintaimu” ia mencium tangan sang gadis dengan lembut.

Si gadis tersebut terlihat kaget dan menatapnya heran, seolah ingin bertanya ‘apakah kau bercanda?’ namun hanya diam tak bersuara.

“fany ah.. saranghae” kali ini taeyeon sungguh gugup, ia mengigit bibir bawahnya dengan cemas melihat tiffany yang tak kunjung buka suara.

Keduanya kini terdiam, saling terikat dalam pikirannya masing-masing.

Beberapa menit kemudian.

“kenapa kamu  tadi menemui yoona ?” taeyeon mengolongo mendengar ucapan tiffany, bukan ini yang ia harapkan.

“jawab aku taetae” tiffany menatap taeyeon dengan serius kali ini, taka da ekspresi sedih ataupun senang yang ia perlihatkan.

“ani.. itu karena aku merindukannya” jawab taeyeon malas.

“kamu menyukainya kan? Sehingga kamu tega ninggalin aku tanpa bilang dulu” ucap tiffany kesal.

“bukan begitu fany, aku dan yoona sudah lama ga ketemu. Jadi aku tanpa sadar mengejarnya, aku merindukannya banyak, ia sudah seperti adik kandungku sendiri” ucap taeyeon jujur, sungguh ia tak mengerti apa maksud dari pertanyaan tiffany.

Tiffany menghela nafas, ia tersenyum senang kali ini. Entah kenapa dia ingin memeluk gadis disampingnya. “gumawo taetae, aku juga mencintaimu kok” ia melepaskan pelukannya pada taeyeon, namun sang gadis yang sedari tadi di peluk hanya diam keheranan.

“yaah !!! kenapa kamu diam saja” teriak tiffany hingga mengagetkan taeyeon dari lamunannya. “nee..?” Tanya taeyeon.

“aku menerimamu bodoh!  Kenapa kamu ga dengerin aku? Dasar cebol” ucap tiffany sedikit kesal, namun didalam hatinya ia sungguh bahagia sekarang. “jinjaa? Woaaah.. gumawo fany ah, aku mencintaimu sungguh” ucap taeyeon antusias.

“arra.. arra.. sekarang mana ciuman pertama untukku?”

“nde? Mak-maksudmu.. aku cium.. kamu?”

“iyaa taetae sayang, cepat cium aku, itu tandanya kita sudah resmi jadian hehe”

“bb-baiklah pany”

Taeyeon mendekatkan wajahnya kearah tiffany, dan mengecup pipinya lembut.

“yeay.. akhirnya aku punya pacar lagi! Pany hanya milik tae mulai dari sekarang” ucap taeyeon bahagia sambil memeluk tiffany, namun tiffany menahan tubuh taeyeon dengan kedua tangannya.

“belum taeyeon,aku tak memintamu menciumku di situ. Aish.. mari aku saja yang mengajarkannya”

Dengan tersenyum tiffany mengalungkan tangannya di leher taeyeon, dan mulai mengecup bibir si gadis pendek dengan perlahan sambil sesekali mengulumnya, dan si gadis tersebut hanya bisa pasrah dan menikmatinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

end(?).

 

 

 

 

 

 

mianek mianek hajiman readers kusayang, readers ku cinta wkwk. maapkan aku yang ga profesional jadi author huuhu. aku lagi sibuk jadi ga bisa apdet ff ini , sampe bersarang laba-laba nih wepe ga ada penghuninya lagi yakan wkwk. btw akhir-akhir ini terlalu banyak moment kekasihku si tatang yang bertebaran di ig, abis dia uah ketularan alaynya kaya pany (?) tapi gapapa, eneng rela kok di spam terus sama tatang tercinta hehehehew. semoga aja ada yang nungguin ini epep yaa, kalo ga ada juga gapapa wkkw. selamat sore sone~

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19 thoughts on “JUST LOVE ME 9!

  1. Vin Bluee09 says:

    Tenang aja thor ,aku masih setia menunggu kekkee
    Oh ya aku bkn pembaca baru mu yah. Cmn akun ku yg baru yg td nya Vin RfKimHwang ..
    Ceilaah cemburu ama aligator tp emang sih pesona tae menyilaukan .. semoga aja cepet berpasangan dan semua bahagiaa ..

    Hwaiting thor

    Liked by 1 person

  2. awnyies says:

    Akhirnya TaeNy jadian💕💕💕..Ahh udh end ff nya happy ending pula😍.. Makasih thor udh sempetin buat update 😊..Maaf baru sempat komen✌ehheh

    Like

Leave a comment