JUST LOVE ME! 2

Author: kimrungie

Genre: romance , yuri , school life , hurt.

Cast : Kim Taeyeon

           Jessica Jung    

           Tiffany Hwang

           Kwon Yuri

“CERITA INI MURNI DARI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR, DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPAS TANPA IJIN, SILAHKAN BERI KOMENTAR JIKA SUKA”

ENJOY~

.

.

.

.

.

.

Matahari mulai menunjukan wujudnya, sinar kemerahan diantara fajar masuk melalui celah-celah jendela kamar tiffany. Hari ini merupakan hari minggu, waktunya untuk bersantai atau sekedar bermalas-malasan di tempat tidur. Akan tetapi sepertinya tidak untuk pagi ini, tiffany merasa enggan untuk kembali tidur dibalik selimut merah mudanya atau hanya sekedar menonton acara drama favoritnya yang di perankan oleh park shin ye dan yoon shi yoon, pasangan yang sangat serasi dalam drama berjudul ‘ boys flower next door’. Padahal waktu masih menunjukan pukul 7 pagi, sebagian orang bahkan masih nyenyak di alam mimpinya seperti yang dilakukan daddy dan mommynya tapi gadis eyesmile maniak pink ini sudah berkutat dengan laptop apple miliknya. Ia tampak mengetik sebuah nama di laman pencarian ternama di korea selatan. “kim taeyeon” begitu nama yang tertera di bagian bar paling atas di laman tersebut, kemudian ia menekan tombol “enter” untuk mendapatkan hasil pencariannya.

Berita tentang kim taeyeon:

‘’kim taeyeon, putri pertama dari dua bersaudara keluarga KIM FOODS”.

“KIM FOODS mengalami kenaikan saham cukup melejit karena produk snack rancangan dari kim irene, adik kim taeyeon”.

“kim taeyeon digadang-gadang menjai pewaris tunggal perusahaan terbesar produk makanan di korea selatan”

“kim taeyeon lebih tertarik pada dunia music daripada bisnis keluarganya?”

’’skandal kisah cinta putri pertama dari Mr.kim taehyung: kim taeyeon pernah berkencan dengan seorang siswi Art and Modeling school’’

Tiffany kelihatannya cukup senang atas sebagian informasi umum dari kim taeyeon yang bisa didapatkan nya dengan mudah. Karean sejak awal  Ia sudah  penasaran dengan kepribadian gadis imut yang ditemuinya kemarin sore. Mungkin bisa dibilang ia tertarik dengan taeyeon sejak pertama kali melihatnya.

Kini ia masih mengulum senyum manisnya dan tak sabar untuk segera bertemu dengan hari senin, yang mana sebelumnya merupakan hari kutukan bagi tiffany dan seluruh siswa di muka bumi ini. Entah hal apa yang sudah merusak isi kepalanya atau mungkin ia sudah merencanakan sesuatu yang menyenangkan untuk dirinya besok, yang  hanya tiffany dan tuhan lah yang tau apa yang ada di balik semua rencananya.

.

.

.

Hari ini tak ada yang menarik bagi taeyeon untuk dilakukan  kecuali berada di taman belakang sekolahnya untuk mencari ponsel si nenek sihir cantik yang baru kemarin sore di temuinya. Pasalnya taeyeon sudah tak suka melihat kepribadian gadis bermata bulan sabit tersebut semenjak ia suka mengomel seperti ibu-ibu padahal ia tak merasa menjatuhkan ataupun menghilangkan ponsel tersebut. Peluh sudah mengalir di leher gadis mungil ini, tapi ia tetap teguh untuk mencari demi kehormatan martabatnya dari keluarga yang terhormat. Kalau semalam ia mencari disekitar semak belukar, kini ia mulai mencari dengan insting nya terlebih dahulu, mencoba mengingat dan menggali potensi diri mirip tokoh sinichi kudo di komik detectif favoritnya.

“kalo kemarin ia berdiri di depanku, berarti ponselnya jatuh tak jauh dari bawah bunga-bunga liar disana’’ begitu pikirnya.

Taeyeon mulai mencari di balik-balik kumpulan bunga indah bewarna merah yang tumbuh liar dan mencoba meraba kedalamnya, dan ‘ini dia’ taeyeon berhasil menemukan nya.

Taeyeon tampak tersenyum puas akan insting hebatnya, tak salah jika ia selama ini selalu membaca setiap seri komik detective conan miliknya. Tapi ada satu bunga yang menarik perhatian dari pada ponsel yang sudah ada ditangan putihnya. Setangkai bunga bewarna putih diantara puluhan bunga merah yang tumbuh disekitar bunga itu, ia segera mengambil bunga putih  tersebut dan membawanya untuk ikut pulang bersamanya.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya di SM INTERNATIONAL HIGHSCHOOL.

Pagi ini cukup cerah yang seharusnya bisa membawa semangat bagi para siswa untuk melanjutkan aktivitas belajarnya. Tetapi tidak untuk taeyeon dan sahabat shikshinnya choi sooyong. Mereka hanya tertidur di kelas dan tidak mendengarkan penjelasan guru, Jessica yang duduk tepat disebelah taeyeon hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat dua tingkah sahabat karibnya itu. Ia kembali focus untuk mendengarkan penjelasan guru mata pelajar biologinya, mengingat dua minggu lagi mereka akan melangsungkan ujian tengah semester dan di ikuti ujian semester pertama di kelas tiga seminggu setelahnya.

Jessica dan taeyeon berteman sejak sekolah dasar, saat itu taeyeon adalah seorang bocah yang pendiam dan tak suka bergaul. Kemudian datanglah Jessica jung, gadis kecil berambut blonde yang anggunnya mirip bagaikan putri di negri dongeng yang duduk sebangku dengan taeyeon. Meskipun tomboy, taeyeon kecil juga menyukai serial film putri milik Disney dan langsung mengklaim Jessica sebagai putrinya, begitu juga sebaliknya Jessica mengklaim taeyeon sebagai pangeran berkudanya karena keberanian taeyeon lah yang selalu membelanya dari bullyan para teman-teman karena tak fasih dalam berbasa korea. Mereka juga selalu bersaing dalam hal nilai, karena taeyeon dan Jessica selalu menduduki peringkat pertama dan kedua di kelas. Jessica yang lembut dan taeyeon yang dingin seolah menyatukan mereka dalam sebuah persahabatan yang terikat kuat.

Apalagi taeyeon sangat menyukai Jessica yang sering berglanyut manja padanya, selalu menuruti permintaan Jessica meskipun ia rela terluka karenanya. Taeyeon begitu menganggap Jessica melebihi saudara kandungnya sendiri karena hubungannya dengan adik perempuannya kim Irene kurang membaik, karena Irene merupakan anak dari hasil pernikahan kedua ayahnya setelah ibunya memutuskan pergi dan menetap ke amerika demi kekasih masa lalunya. Saat beranjak dari smp ke sma, kini taeyeon mulai menyadari perasaanya kepada Jessica lebih dari apa yang ia yakini selama ini, bahwa ia mencintai sahabatnya. Sudah hampir 3 tahun taeyeon memendam perasaannya ini demi keutuhan persahabatan mereka. Walau kini taeyeon harus menahan pahitnya patah hati melihat sahabatnyaa menjauh karena menyukai kwon yuri.

.

Dering bel terdengar nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Semua siswa berhamburan ke kantin dan sisanya lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka di lapangan ataupun di perpustakaan. Begitu juga dengan soyoong,taeyeon,Jessica dan sunny yang menghabiskan waktu istirahat mereka nongrong di kantin. Sooyong kini masih berkutat dengan ramennya , sementara di sebelahnnya yakni Jessica sibuk memperhatikan layar hp nya. Taeyeon dan sunny duduk dalam obrolan ringan.

“bisakah kamu makan dengan pelan yoonggie?’’ sunny menunjukan ekspresi jengahnya.

‘’biarkan saja sunny ah, dia seperti korban kelaparan dalam perang dunia” kekeh taeyeon melihat tingkah lucu sahabatnya.

“diamlah kau pendek, haissh mengganggu saja” sooyong tak peduli dan tetap melanjutkan makan.

Mereka semua tertawa sampai seseorang datang menghampiri meja mereka.

“permisi nona nona, bolehkah aku meminjam princess Jessica sebentar” yuri tersenyum intens memandang Jessica.

“aku malu seobang, jangan memanggilku begitu dasar kwon pabo” wajah Jessica memerah.

“aww kalian cute sekali, silahkan yul” sunny tersenyum manis.

“ayoo princess, kajja” pamit yuri sambil menggandeng tangan Jessica ke meja lain di sudut kantin.

Taeyeon kini hanya diam dan berubah murung. Entahlah mungkin ia telah kehilangan mood baik.  Sunny yang melihat taeyeon terlihat khawatir dan mengusap-usap punggung tangan nya, teyeon hanya tersenyum seolah berkata ‘aku baik-baik saja’. Soyoong yang seakan mengerti situasi segera melemparkan beberapa leluconya. Suasana kembali ceria, sunny terus tertawa sambil memegangi perutnya, taeyeon tersenyum simpul dan tertawa sesekali tanpa mereka tau hatinya begitu pedih melihat kemesraan yulsic tadi. Jika boleh, ia ingin lari dan menangis sendiri.

.

.

Jam sudah menunjukan pukul 3 sore. Seluruh siswa mulai beramburan ke parkiran. Mereka pulang menggunakan mobil pribadi. Para namja lebih memilh menggunakan motor sportnya, hanya taeyeon lah yang lebih memilih menggunakan motor matic bewarna biru muda seperti ia sangat mencintai salah satu produk dari vespa tersebut. Taeyeon , sunny, sooyong dan Jessica kini jalan bersama menuju parkiran.

Sama seperti sebelum-sebelumnya mereka tampak kompak bercanda satu dengan yang lain dan tertawa bersama, kecuali taeyeon yang hanya tersenyum sekedarnya. Kebersamaan mereka terus berlanjut

hingga seorang namja imut menghampiri mereka.

“anyeonghaseyo nuna nuna’’ bakhyeun memamerkan senyum manisnya.

“hai baekhyun-ssi” ucap Jessica dan di ikuti senyum dari ketiganya.

“umm aku kesini cuma mau mengatakan ada seorang gadis cantik yang mencari taeyeon nuna di depan gerbang” baekhyun tampak malu-malu memandang gadis cebol di depannya.

‘’pasti si nenek sihir cantik itu” taeyeon bergumam sendiri

‘’wohooo!! TAENG KITA MEMILIKI SEORANG SESAENG FANS!!’’ suara sooyong sangat nyaring membuat sebagian orang memandang mereka.

Jessica hanya diam tak bersuara.

“terima kasih baek-ssi” taeyeon tersenyum manis kearahnya.

‘’cheonma nuna, aku pamit dulu nde , anyeong” pamitnya lalu pergi.

“heei taeng ah, siapa gadis itu? Apa kamu baru berkencan lagi dengannya?’’ sunny menatap penuh selidik.

“anio, aku pergi dulu menemuinya, sampai besok guys” taeyeon buru-buru pergi menemui tiffany meninggalkan mereka dengan berbagai pertanyaan di kepala masing-masing. Begitu juga dengan Jessica yang masih diam, ekspresinya tak tergambarkan untuk saat ini.

.

.

Tiffany menuggu di depan gerbang megah sekolah taeyeon. Tak jarang orang-orang memusatkan pandangan mereka padanya terutama para kaum adam. Sebagian yeoja berbisik satu sama lain ‘’omoo bukankah dia tiffany si ketua pemandu sorak seoul highschool kemarin?’’ ‘’ ahh dia sangat cantik dan seksi ya” ‘’apa dia sudah punya pacar?” ‘’siapa namja beruntung yang sedang di tunggunya?’’.

Taeyeon memberhentikan motor birunya di samping tiffany, ia memutarkan matanya tanda jengah melihat tingkah nenek sihir cantik yang kini mulai tebar pesona.

‘tok’ taeyeon mengetukan ponsel di kepala si nenek sihir cantik

‘’aww sakit’’ tiffany mengusap jidatnya

‘’ini ponselmu sudah ketemu”.

‘’yeay gumawo taeyeon’’ matanya melengkung saat tersenyum.

Taeyeon terpana ‘’cantik,umm maksudku lain kali jangan ceroboh”

Tiffany hanya tersenyum gembira dan mengangguk.

‘’yasudah sana pulang, ini udah sore’’

‘’aku tak membawa mobil taeyeon, supirku sedang sakit hari ini” wajah dibuat-buat seolah sedih ‘ayoo antar aku taeyeon’ bisik tiffany dalam hati.

‘’yasudah sana naik angkutan umum saja’’ ia mulai menghidupkan mesin motornya.

“aandwee taeyeon!!!! Aku tak pernah naik bis sebelumnya, bagaimana kalo aku di culik” tiffany melotot kearah taeyeon.

‘ya tuhan dia ini cantik tapi cerewet sekali’ taeyeon tampak berfikir sejenak ‘’ aku ingin ke toko buku terlebih dahulu tiffany-ssi, kalo ikut denganku apa tak keberatan menunggu lama?’’

‘’hmm gimana ya’’ ‘’ baiklah aku ikut saja denganmu’’ ia pura-pura cemberut sambil naik ke motor taeyeon.

“dasar nenek sihir, untung kamu cantik tapi cerewet’’ taeyeon berkata sambil melajukan motornya. Tiffany kembali tersenyum malu sambil mengeratkan pelukannya di pinggang taeyeon.

………………………………………………………………………………………………………………

Taeyeon pov.

Gadis menyebalkan ini kembali mengikuti ku, lebih  tepatnya karena terpaksa aku lah yang  membawanya ikut serta ketoko buku langganan ku.

Jeonghan bookstore.

Toko buku langganan yang dulu semasa smp sering aku dan sica kunjungi berdua. Bahkan kami bisa menghabiskan waktu hingga sore hanya untuk berburu buku buku baru, tapi sudah 2 tahun belakangan ini aku tak mengunjungi tempat ini. Entahlah mungkin aku takut mengingat segala memory tentang dia disini. Tapi aku butuh novel dan komik baru untuk koleksi di kamarku, makanya aku memutuskan untuk pergi ketoko ini, walau dengan tiffany.

‘’wahh ini sangat bagus, aku menyukai desain toko ini” ucapnya dengan mata yang berbinar.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah konyolnya, menurutku hal itu menambahkan kesan cute pada dirinya.

“umm tae, kamu suka membaca buku ya?’’

‘’ya begitulah tiffany-ssi. Kenapa kamu tadi memanggilku tae?’’ tanyaku heran.

‘’begitu yaa, ahh itu menurutku panggilan yang bagus untukmu. Jangan panggil aku se formal itu dong tae” rengeknya manja.

‘’hmm baiklah fany ah’’ aku tersenyum dan mengacak rambutnya.

Kami memutuskan untuk memilih buku sesuai selera masing – masing dan duduk di sudut café di toko ini. Selain menjual berbagai buku, toko ini juga menyediakan café di dalamnya untuk menambah kesan nyaman bagi para pengunjung yang datang.

Tiffany terlihat sedang asyik dengan selcanya, selain cantik dan cerewet ternyata dia juga norak. Entah mengapa adanya tiffany disini cukup membuatku lupa dengan sica, mungkin kan menyenangkan bila berteman dengannya, tanpa sadar aku tersenyum memandangnya,

.

.

.

.

Tiffany pov.

Aku dan taeyeon memutuskan duduk di pojok café di toko ini, tempat yang sangat strategis untuk menghabiskan waktu berdua bersama pacar di tambah suasana café yang tentram menjadikan kesan yang sangat romantis di dalamnya. Aku mulai berfikir jika seseorang yang menjadi kekasih taeyeon nanti pastilah wanita atau pria yang beruntung , karena di balik pribadinya yang dingin dan cuek, ia punya sisi yang romantis. Begitulah yang ku rasakan sekarang, mungkin dia punya masalalu yang berat , kini membuat sifat hangatnya tertutupi dengan sikap yang tak berperasaan kepada siapapun.

Sepertinya akan bagus jika aku berselca disini. Aku mengambil beberapa gambar dengan pose andalanku,  taeyeon dari tadi memperhatikanku. Aku begitu malu dan hanya melihat kesekitar ruangan café untuk mengalihkan perhatiannya.

‘’ disini romantis ya” ucapku pura-pura berdecak kagum.

Dia hanya tersenyum kecil sembari menikmati cangkir kopinya, seolah tidak melihatku dari tadi, dasar menyebalkan.

.

.

.

.

.

.………………………………………………………………………………………………………………

Hari sudah mulai gelap, angin malam pun semakin menusuk sampai ketulang. Taeyeon kini memakirkan motor nya di depan rumah tiffany dan langsung berpamitan pulang.

Taeyeon pulang kerumahnya. Ia menghempaskan tubuhnya kesofa.

‘’hai unnie, makanlah umma dan appa sudah menunggu’’ Irene tersenyum singkat dan kembali ke ruang makan.

Taeyeon megikuti apa yang di ucapkan adik  ‘kandungnya’ untuk bergabung makan bersama ayah dan ibunya. Taeyeon kini duduk di samping ibu tirinya, ia merasa tak nyaman berada di posisi seperti sekarang. Jika di suruh memilih di antara dua pilihan antara tinggal sendiri dalam kemiskinan, atau tinggal bersama keluarga nya dan hidup kaya raya hingga tujuh keturunannya kelak. Pasti ia lebih memilih hidup sendiri dibandingkan dengan apa yang dilakukannya sekarang, karena jauh dilubuk hatinya, ia sangat membenci keluarganya yang harus hidup penuh dalam kebohongan. Ia hanyalah seorang anak yang membutuhkan kasih sayang penuh dari ibu dan ayah kandungnya, bukan dari orang asing yakni ibunya Irene.

Taeyeon menikmati makan malamnya dalam diam. Tak ada obrolan yang berarti kecuali appanya yang kini sedang membanggakan perihal cabang perusahaannya yang akan di pindah tangankan untuk Irene saat ia lulus sma nanti. Taeyeon tak peduli, ia tak pernah tertarik dalam hal bisnis, bahkan ia sangat benci itu. Bisnis lah yang sudah membuat ibu nya tega pergi meninggalkan mereka karena kesibukan ayahnya yang seakan  tak pernah peduli dengan keadaan dirumah sendiri. Taeyeon selalu mengingat kejadian 10 tahun yang lalu , tanpa berusaha menguburnya di sudut hati.

“aku sudah selesai. Sekarang aku ingin istirahat’’ pamit taeyeon kepada mereka. Appanya kini  menghela nafas berat melihat perilaku putri kesayangannya yang semakin hari kian tertutup, nyonya kim mencoba menenangkan suaminya sementara Irene diam dan tersenyum miris melihat kondisi keluarganya ini.

.

.

.

.

Taeyeon pov.

Kamar ku adalah tempat yang paling nyaman di dunia melebihi apapun. Dimana aku bisa mengilangkan seluruh penat dan kesedihan di rumah ini. Mataku menatap langit-langit kamar. Tak ada yang special kecuali warna putih yang menghiasi setiap bagianya, seperti aku yang selalu  hidup dalam baying-bayang semu namun tak mampu untuk bertindak sesuai apa yang hati inginkan. Tak ada kesedihan atau pun kebahagiaan. Semuanya datar.

Kamarku yang sengaja di desain berwarna coklat muda , warna favorit  umma seperti yang di ceritakan appa kepadaku. Aku sangat merindukan umma, bahkan aku sudah lupa akan lekuk wajahnya. Appa pernah bercerita saat aku menginjak umur ke 10 tahunku. Saat itu aku yang sedang merayakan pesta ulang tahun , terisak kuat saat melihat umma yang tak kunjung datang juga seperti janjinya dulu saat memutuskan untuk bertolak ke amerika. Hanya appa lah yang setia mendengarkan keluh kesahku, serta memenuhi janjinya untuk bercerita sedikit tentang umma. Appa bilang jika wajah umma sangat cantik dan hampir mirip denganku, walau umma tak pernah ada tetapi setiap aku tersenyum umma akan selalu hadir di hati appa, begitulah katanya saat itu.

Mendadak ponsel di dalam sakuku bergetar. Sangat aneh mengingat jarang ada teman yang mengirim pesan saat tengah malam begini.

1 pesan belum terbaca

 

Pengirim:011245XXXXX

‘hai taetae ^^

Aku belum sempat mengucapkan terimakasih padamu, gumawo ne :3

Tiffany hwang!’

 

Aku tersenyum membacanya, sangat kekanakan.

 

Send to: penyihir cantik

‘Hai juga nyonya hwang

Aku pikir itu tak masalah asal kamu jangan merepotkan kembali lol.’

~send

Aku kembali tersenyum kembali sambil memutar lagu di piringan hitam miliku. Lagu ini sangat menenangkan hati. Tak jarang bibirku mendendangkan beberapa bait lirik sambil memejamkan mata. Ponselku kembali bergetar. Ini dari tiffany, aku mensave nomernya terlebih dahulu sebelum membalasnya.

Pengirim: penyihir cantik

‘aku rasa akan lebih menyenangkan jika terus merepotkan orang tak berhati seperti mu nyonya kim yang sangat terhormat kekeke :3. Btw, kamu sedang apa tae?’

 

Hahaha dasar wanita gila, aku tak habis pikir ada gadis cantik aneh sepertinya.

Dari: taeyeon

Send to: penyihir cantik

‘hanya mendengarkan beberapa lagu the smiths. Bagaimana denganmu?’

~send.

 

Dua menit kemudian.

Pengirim: penyihir cantik

‘wah itu keren tae, temanku penggila music mereka dan aku pernah mendengarkan beberapa lagunya. Aku rasa akan menyenangkan jika kita menjadi teman mulai sekarang ^^. Umm, aku sedang membaca novel yang baru ku beli sore tadi’

 

Selera musiknya bagus juga.

Dari: taeyeon

Send to: penyihir cantik

‘aku rasa juga begitu menyenangkan walau kamu sedikit cerewet lol. Aku akan pergi tidur fany, night’

Send~

1 menit kemudian

Pengirim: penyihir cantik

‘yeay kita resmi jadi teman!!!! Baik lah mimpi yang indah tae^^

Night too’

Taeyeon lagi – lagi tersenyum membacanya. Kini ia meletakan ponselnya di atas meja  samping kasurnya berada , dan mulai memejamkan matanya. Tanpa sadar taeyeon tertidur pulas sambil tersenyum di kedua sudut bibirnya.

Tbc.

19 thoughts on “JUST LOVE ME! 2

  1. adex says:

    ceritanya Taeyeon cemburu sica uda pnya pacar
    untung jg ada penyihir cantik yg ngibur Taetae
    biarin sica ma seobangnya Tae!!!!
    Tuch Fany uda mendekat, pepet trs jgn smpe ada yg ngambil duluan

    Liked by 1 person

  2. Q'cho11 says:

    Berutunglah ada penyihir cantik yg ngebuat my taetae tak kesepian gak sperti sahabtnya sllu meninggal kan my taetae demi orang baru.. semoga pany sllu ada di setiap kekosongan tae menggeser jessi slma ini hahahahh😃😂 itu lebih baik bukan..

    Liked by 1 person

Leave a comment